Jumat, 11 September 2020

Konsep Instalasi Penerangan 3 Fasa

Berdasarkan jumlah fasanya, instalasi listrik dibagi menjadi Instalasi 1 fasa dan Instalasi 3 Fasa. Dikelas XI kita sudah mempelajari Instalasi Penerangan 1 fasa.  Maka di kelas XII ini, kita akan mempelajari instalasi 3 fasa.

 

Sering dijumpai beberapa pertanyaan mengenai sistem 3-phase yang diaplikasikan pada sistem kelistrikan PLN:

§   Apa itu sistem 3 phase?

§   Mengapa kabel listrik yang disambung ke instalasi listrik rumah terdiri kabel phase dan kabel netral?

§   Mengapa kabel phase bertegangan sedangkan kabel netral tidak bertegangan?

§   Mengapa ada arus netral yang datang dari jaringan listrik PLN?

Sekedar mengingatkan, Listrik 1 Phase adalah jaringan listrik yang hanya menggunakan 2 kawat penghantar yang kesatu sebagai kawat phase (L) dan yang kedua sebagai kawat neutral (N).  Umumnya listrik 1 phase bertegangan 220-240 volt yang digunakan banyak orang.

Biasanya listrik 1 phase digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik PLN di jalanan itu memiliki 3 phase, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phase karena kita tidak memerlukan daya besar dan untuk peralatan dirumah kita hanya menggunakan listik 1 phase dengan 220-240 volt. Misalnya yang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin Phase S, dan tetangga yang lain Phase T. 

Sedangkan Listrik 3 Phase adalah jaringan listrik yang menggunakan tiga kawat Phase (R,S,T) dan satu kawat netral (N) atau sering dibilang kawat ground. Menurut istilah Listrik 3 Phase terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel netral. Umumnya listrik 3 Phase bertegangan 380 volt yang banyak digunakan Industri atau pabrik.

Teori Sistem 3-Phase

Listrik 3-phase adalah listrik AC (alternating current) yang menggunakan 3 penghantar yang mempunyai tegangan sama tetapi berbeda dalam sudut phase sebesar 120 degree.



Ada 2 macam hubungan dalam koneksi 3 penghantar tadi :

§   Hubungan bintang (Y atau star)

§   Hubungan delta (Segitiga)

Sesuai bentuknya, yang satu seperti huruf Y dan satu lagi seperti simbol delta. Tetapi untuk bahasan ini kita akan lebih banyak membicarakan mengenai hubungan bintang saja.



Gambar diatas  adalah contoh sistem 3-phase yang dihubung bintang. Titik pertemuan dari masing-masing phase disebut dengan titik netral. Titik netral ini merupakan common dan tidak bertegangan.

Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3-phase ini:

§  Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah Voltage line to line)

§  Tegangan phase ke netral (Vpn : Voltage phase to netral atau Voltage line to netral)

Sistem tegangan yang dipakai pada gambar dibawah adalah yang digunakan PLN pada trafo distribusi JTR (380V/220V), dengan titik netral ditanahkan.

 

Di Indonesia Lebih Dikenal Dengan Nama R-S-T

Umumnya di Indonesia, sistem 3-phase ini lebih familiar dengan nama sistem R-S-T. karena memang umumnya menggunakan simbol R, S , T untuk tiap penghantar phasenya serta simbol N untuk penghantar netral. Netral ini berasal dari trafo step down.

Instalasi Listrik Perumahan Menggunakan Sistem 1 Phase

Kita langsung saja pada sistem yang dipakai PLN. Seperti pada gambar tersebut, di dalam sistem JTR yang langsung ke perumahan, PLN menggunakan tegangan antar phase 380V dan tegangan phase ke netral sebesar 220V.

Rumusnya seperti ini :

Vpn = Vpp/3 > 220V = 380/3

Instalasi listrik rumah akan disambungkan dengan salah satu kabel phase dan netral, maka pelanggan menerima tegangan listrik 220V. Perhatikan pada gambar dibawah ini :




0 komentar:

Posting Komentar